Confusius (552 SM) |
Diantara
filsuf yang masa hidupnya banyak mengalami kekecewaan dan kurang mendapat
penghargaan ialah Confucius. Menurut kisah dan dongeng dalam tradisi yang
bersifat biografi tentang orang keramat atau suci (Holy Man) yang disebut
historiografi, Confisius merupakan orang yang berasal dari keturunan golongan
bangsawan yang tidak mampu. Ada yang menduga bahwasannya Conficius berasal dari
keturunan bangsawan Dinasti Shang. Ia memiliki nama asli yaitu Kung Tzu
(Pujangga Kung) atau disebut pula Fu Tzu (Pujangga Besar) (Wiriaatmadja,
2003:109).
Para
sejarawan memperkirakan bahwa Conficius lahir pada tahun 551 atau 552 SM.
Conficius merupakan orang yang dikenal sebagai seorang yang konservatif yang
kerap kali berbicara tentang “Jalannya para mantan Raja”. Namun, banyak
gagasannya yang revolusioner dan mendahului pemikiran para filsuf Pencerahan
Eropa seperti John Locke. Conficius menentang penggunaan garis keturunan dalam
penentuan status dan kekuasaan. Ia berpendapat bahwa pemerintah harus melayani
rakyatnya dan bukan sebaliknya. Ia kemudian menawarkan aturan moral yang
didasarkan pada niat baik yang kurang lebih tergambarkan dalam pernyataan
“Jangan perlakukan orang lain dengan cara yang tidak Anda sukai bila menimpa
diri sendiri”. Setelah ia meninggal, beberapa pengikutnya kemudian bekerja di
kantor-kantor pemerintahan. Para pengikut Conficius ini kemudian menyebarkan
ajaran-ajarannya kepada orang-orang secara lisan. Setelah beberapa generasi
kemudain, jaran-ajaran tersebut dibukukan dalam kitab Lun Yu atau Analects yang
masih lestari hingga sekarang. Ajaran-ajaran ini kemudian menjadi Landasan
Pendidikan Cina sekitar 2.000 tahun hingga tahun 1911. Ketika Revolusi Nasional
menggulingkan Dinasti Qing. Selama dua milenium lamanya, pengetahuan tentang
aliran Confisianis menjadi persyaratan utama bagi calon Pegawai Negeri di Cina
(Lam N. Mark, 2007:18-19).
Daftar Rujukan :
Supardi, Nunus, dkk,. 2000.
Kelenteng Kuno di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional
Wiriaatmadja, Rochiati dkk. 2003.
Sejarah dan Peradaban Cina Analisis Filosofis-Historis dan Sosio-Antropologis.
Bnadung: Humaniora
Lam, N. Mark, Graham, John L. 2007.
China Now Berbisnis di Pasar Paling Dinamis di Dunia. Jakarta: Gramedia